Wednesday, July 18, 2018

Korupsi Ban Dalam

Tahukah anda apa itu ban bertipe tubeless? Kalau anda baru sekali bertemu kata tubeless, ada baiknya anda membaca artikel ini sebagai pencerahan sekaligus menjaga agar mulut anda tidak termonyong moyong, atau alis dan jidat mengkilat anda tidak tambah licin karena bingung.


Ada 'less' pasti ada 'more'. Sayangnya ban tubeless memiliki lawan kata yang tidak berbentuk 'tubemore' melainkan tubetype. Nah kalau anda juga baru sekali bertemu dengan kata 'tubemore' tubetype, silakan bertanya pada si Mbah Gugel.

Oke, sekarang cerita dulu sedikit. Fabio, Honda Tiger warna Hitam rakitan tahun 2007 waktu pertama kali diboyong dari dealer menggunakan ban merk IRC. Ban tersebut adalah tubetype. Seiring perkembangan jaman, ban depannnya berganti menjadi ban tubeless merk FDR ukuran 110/80, sementara ban belakangnya dipasangi Bridgestone Battlax BT45 ukuran 130/80, tubeless juga. Namun demi keamanan, berhubung jalanan yang sering saya lewati biasanya berhiaskan pasir, kerikil bahkan paku, maka ban dalam saya cantolkan sebagai back up.

Nah, terlepas dari tipe tubeless versus tubetype itu, sebenarnya adalah pemborosan ongkos ketika saya menggunakan ban dalam untuk dicantolkan pada ban tubeless. karena harga pentil khusus tubeless cuma 10.000 rupiah sementara harga ban dalam bisa mencapai 30.000. Namun demi kepuasan pemakaian dan kenyamanan maka saya tidak perlu mempermasalahkan pengeluaran ekstra guna hal tersebut. Termasuk menghadiahi Fabio gear dan rantai baru untuk ultahnya yang ke-2. Sebagai perayaan juga kemaren telah dilaksanakan tawaf Banua enam bersama rekan rekan Banjarbaru Tiger Rider Community pada tanggal dimana Fabio ultah seharga 320.000 rupiah sebagai pembayaran faktur pajaknya di SAMSAT.

Kalau saya yang membeli ban dalam, itu memang dikarenakan saya memang perlu melakukannya guna kelancaran perjalanan, baik itu touring maupun pemakaian harian. Sekarang sebelum sampai pada ending dan kesimpulan, mari ikuti sedikit kisah aneh yang terjadi di Kantor Kecamatan Paling Miskin Se-Banjarbaru.

Bulan Oktober - Nopember 2009 Kecamatan Termiskin Se-Banjarbaru ini mendapatkan suntikan tenaga baru, tenaga kontrak alias pegawai tanpa tunjangan, yang syukurnya kepala dan rambutnya tertutup sehingga wajahnya saja yang terlihat ketika bepakaian dinas. Namun saya mungkin harus mengucap 'astagfirullah' ketika mengetahui bahwasanya;

Pegawai yang masuk pada bulan Oktober adalah perempuan. Status Hubungan: Menikah, dengan dikaruniai dua orang anak. Status Kekeluargaan: Ponakan Ketua DPRD!

Pegawai yang masuk pada bulan Nopember adalah perempuan. Status hubungan: Rumit. Status Kekeluargaan: Ponakan ibu walikota!

Pegawai Oktober adalah mantan mahasiswa, bertugas di ruangan terbesar di kantor. Sementara pegawai Nopember adalah mantan siswa, tapi juga mantan karyawati bengkel, sehingga dilengkapi kemampuan analisa otomotif dan harga spare part yang saya yakin berada jauh diatas karyawan karyawan kantor sekarang. Berhubung ketika dirinya meninggalkan bengkel sang pegawai pengganti masih terlalu hijau untuk mengerti yang biru, maka mantan kantornya masih sering menghubunginya, utamanya juga soal pembelajaran pembukuaan. Sehingga setiap kali telepon miliknya berdering saya sudah mulai terbiasa mendengar percakapan yang menyerupai percakapan di bengkel, dealer, atau di bank.

Pada suatu hari, seperti biasa telpon berbunyi lagi, namun jawaban yang saya dengan dari sang pemegang telepon adalah: "Kurang Tau". suatu hal yang agak aneh, kalau menurut saya pribadi karena saya yakin yang menelepon ketika itu adalah pagawai pengganti di mantan kantornya yang sedang konsultasi, dimana selama ini statistik membuktikan dirinya tak pernah memberikan jawaban sedemikian hingga. Setelah percakapan telepon berakhir, saya ingin bertanya sekedar basa basi,malah kedahuluan oleh sang pegawai Nopember (namanya, sebut saja Bunga): Mba Manohara Bendahara yang nelpon...

Fortynine: Tumben? Menanyakan apakah dirinya?
Bunga: Harga ban dalam
Fortynine: ban dalam untuk tipe ban dan kendaraan apa?
Bunga: Harga ban dalam untuk mobil Avanza dengan nopol D* 2** R, buat dicantumkan dalam biaya perawatan, katanya
Fortynine: Bukannya tuh kereta jepang pakai ban dalam tipe tubeless?????
Kalau anda tidak percaya, atau terlalu malas untuk seledar menengok ban mobil anda untuk meyakinkan diri bahwasanya Avanza itu pakai ban tubeless, saya berikan kemudahan untuk anda, tinggal klik link ini saja.
Note: Modifikasi percakapan terjadi dalam tulisan kali ini.

No comments:

Post a Comment

Wanna leave a comments ?